Teknik INTIReiki juga memerlukan visualisasi atau bahasa
sederhananya: membayangkan, misalnya pada pengisian IR pada
tomat, pengiriman enerji jarak jauh, penyembuhan atau aktualisasi diri.
Einstein pernah mengatakan, :” Imagination
is more important than knowledge. Imagination is everything. It is the preview
of life’s coming attraction.” [1]
Untuk itu Anda harus menguasai teknik visualisasi terlebih
dahulu. Pikiran adalah enerji. Pikiran adalah enerji yang mudah bergerak,
terbentuk secara spontan dalam otak. Proses penciptaan selalu dimulai dalam
bentuk pikiran, dilanjutkan dalam perwujudan atau manifestasi. Visualisasi/membayangkan
adalah pengungkapan gagasan atau pikiran yang disimpan dalam memori kita. Para
pakar pikiran mengatakan, kekuatan membayangkan adalah kuadrat dari kekuatan
kehendak (will power) atau Imagination
= Will Power[2] Jadi,
setiap kali imajinasi konflik dengan kehendak, imajinasi pasti selalu menang.
Visualisasi telah dilakukan dalam berbagai karya besar
manusia. Coba visualisasi/bayangkan, misalkan saat ini Anda adalah seorang
Insinyur yang akan membuat gedung pencakar langit 300 tingkat. Apa yang akan
Anda lakukan pertama kali? Mungkin
pembaca ada yang menjawab: “Buat fondasi!” Jika itu pilihan jawaban pertama
Anda, Anda kurang cermat.
Menurut
saya, jawaban adalah membuat gambar!
Lalu proses apa yang ia lakukan dalam membuat gambar? Tentunya: Visualisasi. Jadi apapun yang ingin di ciptakan, awal
mulanya adalah visualisasi yang muncul dalam bentuk gambar. Leonardo da Vinci
telah menggambar konsep model parasut sejak 500 tahun yang lalu. Pada masanya,
konsep parasut tidak bisa dibuktikan. Baru pada abad 20 konsepnya bisa dicoba
dan terbukti benar. Dalam
legenda di Sumatera barat; Malin Kundangpun, sang ibu berimajinasi anaknya
menjadi batu. Lalu terjadilah. Atau legenda Tangkuban Parahu di Jawa Barat.
Walau cuma legenda, tapi kisahnya menunjukkan sudah ada pikiran dan muatan visualisasi.
Semuanya padat dengan visualisasi sesuai pengetahuan yang bersangkutan, pada
jamannya. Didalam keseharian, visualisasi sering digunakan tanpa sadar,
kebanyakan untuk hal yang negatif, seperti sering kita dengar seorang ibu
meneriakan kalimat: ”Awas, jangan naik ke pohon, nanti jatuh” pada anaknya.
Secara tidak sadar ia membayangkan sesuatu yang tidak diinginkan.
- Anda harus relaks (gelombang otak: alfa atau theta)
- Anda harus yakin seakan-akan telah terjadi - 100 persen
- Anda harus rinci - 100 persen
- Anda harus fokus - 100 persen
- Memiliki tujuan/out put yang diinginkan
- Relaksasi
- Ciptakan suatu situasi dengan rinci (menggunakan pendekatan seluruh panca indera) seperti yang diinginkan.
- Pusatkan pikiran pada gambaran/citra yang sudah kita ciptakan tanpa ada perasaan sedang berusaha keras (relaks, pasrah).
- Berikan pernyataan positif (afirmasi) atas citra yang kita buat.
Visualisasi
adalah salah satu teknik dasar terpenting dalam IR. Seperti pengertiannya,
dalam visualisasi kita memang harus membayangkan sesuatu. Apakah sesuatu itu?
Sesuatu itu adalah: warna, teksture, simbol, irama musik, foto, aroma, rasa,
suara, waktu, atmosfer, temperatur, suasana, perihal, apapun kejadian apa yang
kita inginkan terjadi. Jadi, visualisasi dapat kita definisikan sebagai: teknik
mental dalam menggunakan imajinasi dan panca indera (penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, sensasi) Anda untuk menciptakan (citra) apa yang Anda inginkan
secara mental.
Bagaimana visualisasi bisa berwujud? Prinsipnya sama dengan
pada penggunaan bandul, yaitu pikiran menghasilkan enerji yang dapat
menyebabkan bandul/pendulum bergerak. Pikiran dapat menciptakan sesuatu yang
kita inginkan, karena pikiran merupakan enerji yang mudah bergerak dan
terbentuk secara spontan.
Para ilmuwan berhasil membuktikan apa yang telah diajarkan
oleh guru-guru spiritual dan mistis kepada kita selama berabad-abad: Kehidupan
terdiri dari enerji dan kesadaran yang tak dapat dihancurkan; materi adalah
ilusi dari pikiran-pikiran kita yang sebenarnya tidak hanya mempengaruhi dunia
fisik, namun benar-benar menciptakan dunia fisik itu (Lihat kembali Bab-IV).
Jika Anda memeriksa tangan Anda dengan mikroskop, maka Anda
akan melihat jutaan sel yang terpisah dan berdiri sendiri. Bahkan jika Anda
melihat lebih dekat lagi setiap sel itu dengan menggunakan mikroskop elektron,
maka Anda tidak akan menemukan materi yang solid kecuali sel itu sendiri;
sel-sel itu terbuat dari atom-atom yang dikelilingi oleh ruang dalam jumlah
yang banyak.
Bahkan jika Anda mau lebih jauh lagi memeriksa atom ini,
Anda hanya menemukan lebih banyak ruang dan bahkan partikel-partikel sub-atomik
yang lebih kecil yang disebut quark dan
boson.
Fisika
kwantum seperti unifield theory, String theory dan quantum field theory menjelaskan bahwa,
kita sesungguhnya sebuah medan kesadaran, enerji dan informasi yang saling
terhubung dalam ruang dan waktu.
Berdasarkan teori ini, pikiran
dan tubuh yang tersusun dari sel-jaringan-organ bukanlah apa-apa, melainkan
medan enerji yang terhubung. Jika
pikiran dan tubuh terbuat dari enerji yang sama, maka mereka adalah entitas
yang sama tetapi di manisfestasikan berbeda.
Kita adalah kesadaran-kesadaran
murni enerji yang bergerak; kita sesungguhnya bukanlah mahluk fisik! Penemuan
menakjub lainnya adalah: bila seseorang pengamat memfokuskan perhatiannya pada
medan enerji ini, maka akan ditemukan adanya partikel-partikel yang memancarkan
enerji. Kita secara harfiah menciptakan partikel cahaya atau sinar melalui
proses penyerapan ini.
Ini
bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa pikiran-pikiran kita tidak hanya
mempengaruhi dunia fisik, namun benar-benar membentuk dunia fisik ini.
Tidak
semua orang bisa menerima hasil penelitian ini karena selama berabad-abad kita
telah mempercayakan diri dan pengetahuan kita kepada prinsip mekanistik fisika
dan biologi klasik dalam menjelaskan realitas kita. Jadi bila kita terima
pengetahuan baru ini dan menggantikan pandangan lama tentang manusia, maka kita
akan memahami diri kita sebagai pencipta-pencipta (kreator) dunia yang kita
diami. Kita akan mampu memanfaatkan secara kontinu dan maksimal kekuatan
kreatif dalam diri kita untuk mampu mewujudkan semua impian kehidupan kita.
Jadi bisa disimpulkan
bahwa visualisasi/ membayangkan,
merupakan teknik membentuk enerji sesuai ciptaan/keinginan kita dan diawali
dengan relaksasi serta dikuatkan dengan afirmasi. Enerji
apapun dapat kita bentuk melalui visualisasi, misalnya kita dapat
memvisualisasikan enerji menjadi sebuah bola transparan sebesar rumah, borgol,
Gips di kaki, tali sepatu, baju enerji, bakso, lumpia, jari besi, Superman, bika
ambon, helm, naga, macan, musik, aroma, sensasi nyaman, alat injeksi, uang,
mobil, rumah, jarum akupuntur, plester, cream, pasta gigi, roket canggih,
bohlam besi atau apapun yang Anda mau.
Visualisasi juga merupakan dasar dari
materialisasi, dengan asumsi bahwa proses penciptaan selalu dimulai dalam
bentuk pikiran yang dilanjutkan dalam perwujudan atau manifestasi materi. Namun
visualisasi juga memerlukan power.
Oleh karena itu, dalam INTIReiki, power
ini ditingkatkan untuk mendukung visualisasi kita hingga dapat mewujudkan apa
yang kita inginkan. Apakah visualisasi
selalu berhasil? Tentu tidak, ada empat prasyarat visualisasi yang harus
dipenuhi agar berhasil. (BERSAMBUNG)
[2] Dikutip dari buku: Adi W.Gunawan. Kesalahan Fatal dalam Mengejar
Impian, PT.Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2007. H:116.