Jumat, 19 Juli 2019

VISUALISASI

Teknik INTIReiki juga memerlukan visualisasi atau bahasa sederhananya: membayangkan, misalnya pada pengisian IR pada tomat, pengiriman enerji jarak jauh, penyembuhan atau aktualisasi diri. Einstein pernah mengatakan, :” Imagination is more important than knowledge. Imagination is everything. It is the preview of life’s coming attraction.” [1]

Untuk itu Anda harus menguasai teknik visualisasi terlebih dahulu. Pikiran adalah enerji. Pikiran adalah enerji yang mudah bergerak, terbentuk secara spontan dalam otak. Proses penciptaan selalu dimulai dalam bentuk pikiran, dilanjutkan dalam perwujudan atau manifestasi. Visualisasi/membayangkan adalah pengungkapan gagasan atau pikiran yang disimpan dalam memori kita. Para pakar pikiran mengatakan, kekuatan membayangkan adalah kuadrat dari kekuatan kehendak (will power) atau Imagination = Will Power[2] Jadi, setiap kali imajinasi konflik dengan kehendak, imajinasi pasti selalu menang.

Visualisasi telah dilakukan dalam berbagai karya besar manusia. Coba visualisasi/bayangkan, misalkan saat ini Anda adalah seorang Insinyur yang akan membuat gedung pencakar langit 300 tingkat. Apa yang akan Anda    lakukan pertama kali? Mungkin pembaca ada yang menjawab: “Buat fondasi!” Jika itu pilihan jawaban pertama Anda,  Anda kurang cermat.

Menurut saya, jawaban  adalah membuat gambar! Lalu proses apa yang ia lakukan dalam membuat gambar? Tentunya: Visualisasi.  Jadi apapun yang ingin di ciptakan, awal mulanya adalah visualisasi yang muncul dalam bentuk gambar. Leonardo da Vinci telah menggambar konsep model parasut sejak 500 tahun yang lalu. Pada masanya, konsep parasut tidak bisa dibuktikan. Baru pada abad 20 konsepnya bisa dicoba dan terbukti benar. Dalam legenda di Sumatera barat; Malin Kundangpun, sang ibu berimajinasi anaknya menjadi batu. Lalu terjadilah. Atau legenda Tangkuban Parahu di Jawa Barat. Walau cuma legenda, tapi kisahnya menunjukkan  sudah ada pikiran dan muatan visualisasi. Semuanya padat dengan visualisasi sesuai pengetahuan yang bersangkutan, pada jamannya. Didalam keseharian, visualisasi sering digunakan tanpa sadar, kebanyakan untuk hal yang negatif, seperti sering kita dengar seorang ibu meneriakan kalimat: ”Awas, jangan naik ke pohon, nanti jatuh” pada anaknya. Secara tidak sadar ia membayangkan sesuatu yang tidak diinginkan.

  • Anda harus relaks (gelombang otak: alfa atau theta)
  • Anda harus yakin seakan-akan telah terjadi - 100 persen
  • Anda harus rinci - 100 persen
  • Anda harus fokus - 100 persen
  • Memiliki tujuan/out put yang diinginkan
  • Relaksasi
  • Ciptakan suatu situasi dengan rinci (menggunakan pendekatan seluruh panca indera) seperti yang diinginkan.
  • Pusatkan pikiran pada gambaran/citra yang sudah kita ciptakan tanpa ada perasaan sedang berusaha keras (relaks, pasrah).
  • Berikan pernyataan positif (afirmasi) atas citra yang kita buat.


Visualisasi adalah salah satu teknik dasar terpenting dalam IR. Seperti pengertiannya, dalam visualisasi kita memang harus membayangkan sesuatu. Apakah sesuatu itu? Sesuatu itu adalah: warna, teksture, simbol, irama musik, foto, aroma, rasa, suara, waktu, atmosfer, temperatur, suasana, perihal, apapun kejadian apa yang kita inginkan terjadi. Jadi, visualisasi dapat kita definisikan sebagai: teknik mental dalam menggunakan imajinasi dan panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, sensasi) Anda untuk menciptakan (citra) apa yang Anda inginkan secara mental.

Bagaimana visualisasi bisa berwujud? Prinsipnya sama dengan pada penggunaan bandul, yaitu pikiran menghasilkan enerji yang dapat menyebabkan bandul/pendulum bergerak. Pikiran dapat menciptakan sesuatu yang kita inginkan, karena pikiran merupakan enerji yang mudah bergerak dan terbentuk secara spontan.
Para ilmuwan berhasil membuktikan apa yang telah diajarkan oleh guru-guru spiritual dan mistis kepada kita selama berabad-abad: Kehidupan terdiri dari enerji dan kesadaran yang tak dapat dihancurkan; materi adalah ilusi dari pikiran-pikiran kita yang sebenarnya tidak hanya mempengaruhi dunia fisik, namun benar-benar menciptakan dunia fisik itu (Lihat kembali Bab-IV).

Jika Anda memeriksa tangan Anda dengan mikroskop, maka Anda akan melihat jutaan sel yang terpisah dan berdiri sendiri. Bahkan jika Anda melihat lebih dekat lagi setiap sel itu dengan menggunakan mikroskop elektron, maka Anda tidak akan menemukan materi yang solid kecuali sel itu sendiri; sel-sel itu terbuat dari atom-atom yang dikelilingi oleh ruang dalam jumlah yang banyak.

Bahkan jika Anda mau lebih jauh lagi memeriksa atom ini, Anda hanya menemukan lebih banyak ruang dan bahkan partikel-partikel sub-atomik yang lebih kecil yang disebut quark dan boson.

Fisika kwantum seperti unifield theory, String theory dan quantum field theory menjelaskan bahwa, kita sesungguhnya sebuah medan kesadaran, enerji dan informasi yang saling terhubung dalam ruang dan waktu.

Berdasarkan teori ini, pikiran dan tubuh yang tersusun dari sel-jaringan-organ bukanlah apa-apa, melainkan medan enerji yang terhubung.  Jika pikiran dan tubuh terbuat dari enerji yang sama, maka mereka adalah entitas yang sama tetapi di manisfestasikan berbeda. 

Kita adalah kesadaran-kesadaran murni enerji yang bergerak; kita sesungguhnya bukanlah mahluk fisik! Penemuan menakjub lainnya adalah: bila seseorang pengamat memfokuskan perhatiannya pada medan enerji ini, maka akan ditemukan adanya partikel-partikel yang memancarkan enerji. Kita secara harfiah menciptakan partikel cahaya atau sinar melalui proses penyerapan ini.

Ini bukti kuat untuk menyimpulkan bahwa pikiran-pikiran kita tidak hanya mempengaruhi dunia fisik, namun benar-benar membentuk dunia fisik ini.

Tidak semua orang bisa menerima hasil penelitian ini karena selama berabad-abad kita telah mempercayakan diri dan pengetahuan kita kepada prinsip mekanistik fisika dan biologi klasik dalam menjelaskan realitas kita. Jadi bila kita terima pengetahuan baru ini dan menggantikan pandangan lama tentang manusia, maka kita akan memahami diri kita sebagai pencipta-pencipta (kreator) dunia yang kita diami. Kita akan mampu memanfaatkan secara kontinu dan maksimal kekuatan kreatif dalam diri kita untuk mampu mewujudkan semua impian kehidupan kita.
Jadi bisa disimpulkan bahwa visualisasi/ membayangkan, merupakan teknik membentuk enerji sesuai ciptaan/keinginan kita dan diawali dengan relaksasi serta dikuatkan dengan afirmasi. Enerji apapun dapat kita bentuk melalui visualisasi, misalnya kita dapat memvisualisasikan enerji menjadi sebuah bola transparan sebesar rumah, borgol, Gips di kaki, tali sepatu, baju enerji, bakso, lumpia, jari besi, Superman, bika ambon, helm, naga, macan, musik, aroma, sensasi nyaman, alat injeksi, uang, mobil, rumah, jarum akupuntur, plester, cream, pasta gigi, roket canggih, bohlam besi atau apapun yang Anda mau.

Visualisasi juga merupakan dasar dari materialisasi, dengan asumsi bahwa proses penciptaan selalu dimulai dalam bentuk pikiran yang dilanjutkan dalam perwujudan atau manifestasi materi. Namun visualisasi juga memerlukan power. Oleh karena itu, dalam INTIReiki, power ini ditingkatkan untuk mendukung visualisasi kita hingga dapat mewujudkan apa yang kita inginkan.  Apakah visualisasi selalu berhasil? Tentu tidak, ada empat prasyarat visualisasi yang harus dipenuhi agar berhasil. (BERSAMBUNG)

[1] Albert Einstein, 1879-1955.
[2] Dikutip dari buku: Adi W.Gunawan. Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007. H:116.


Tidak ada komentar:

New wesite

E-BOOK INTIREIKI 2023