Lanjutan (3)
EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN
Definisi operasional Reiki adalah: “Teknik dan Seni
sederhana untuk mengakses esensi energi halus alam semesta yang dapat digunakan
sehari-hari” Atau“Teknik dan Seni untuk mengakses esensi energi alam semesta
untuk kesempurnaan kehidupan”. Praktisi Reiki memperoleh kemampuan ini dari
seorang Reiki Master melalui suatu proses yang disebut Attunement atau
penyelarasan. Penyelarasan ini, menurut Rahardian (2005) dapat di ilustrasikan
sebagai proses penyelarasan antara antena dan sebuah TV baru. Jika kita menekan
tombol "on" sebuah TV baru, maka pada umumnya pertama kali TV
tersebut tidak langsung dapat "menampilan gambar", padahal di udara
sangat banyak frekwensi yang dipancarkan oleh pemancar-pemancar stasiun TV. Hal
ini disebabkan susunan atau setup dari TV tersebut sebagai penerima belum
sesuai untuk menerima frekuensi pemancar. Selanjutnya, jika kita mulai mengatur
antenna, menggeser-geser tombol tuningnya sampai tepat, maka kita dapat melihat
gambar dari stasiun TV yang kita inginkan.
Reiki merupakan teknik spiritual tingkat tinggi yang bersifat sangat unik. Seorang praktisi Reiki tidak membutuhkan konsentrasi untuk menyalurkan Reiki, selain rileksasi seperti meditasi dan kepasrahan total terhadap kuasa Tuhan YME sebagai pemilik tunggal dari energi alam semesta tersebut. Kepasrahan total ini merupakan bentuk keinginan untuk bekerja sama dengan alam semesta, sehingga energi yang akan mengalir menjadi deras, kuat, jernih dan tanpa batas. Dengan demikian wujud kekakuan, upaya pertahanan atau perlawanan dikatakan sebagai bertolak belakang dengan kepasrahan/penyerahan dan bahkan dapat dipandang sebagai upaya untuk menarik kekuatan negatif dari alam. Sebagai suatu teknik yang lebih mementingkan kepasrahan, maka Reiki merupakan teknik yang dengan mudah dapat dipelajari oleh siapapun yang memiliki kepasrahan, tanpa memperdulikan batasan usia, latar belakang keyakinan, atau latar belakang pengetahuan spiritual. Untuk menyalurkan Reiki, seorang praktisi cukup mengatakan: “Reiki on” untuk memulai menyalurkan energi dan menyebut: “Reiki Off” untuk mengakhiri penyaluran energi Reiki. Seorang praktisi Reiki bukanlah seorang penyembuh, melainkan seorang "channel" atau "penyalur" dari energi alam semesta. Kesembuhan sebenarnya hanyalah milik Tuhan Pencipta Alam Semesta semata.
AXIOLOGIS: NILAI KEGUNAAN ILMU
Sesuai dengan definisi operasional di atas, Reiki dapat
digunakan untuk setiap aspek kehidupan (tak terbatas). Bila diuraikan, dengan
mempelajari Reiki, sedikitnya ada sepuluh manfaat, yaitu;
1. Dalam Reiki, semua kegiatan diawali dengan afirmasi
untuk mengarahkan energi dan cahaya Reiki. Di atas afirmasi, selalu disebut
nama Tuhan. Jadi semakin sering IR digunakan, Anda jadi makin sering menyebut
dan mengingat nama Tuhan. Inilah konsep “keterhubungan” antara Manusia dan
PenciptaNya yang dikehendaki oleh konsep agama manapun di dunia.
2. Dengan makin seringnya digunakan konsep rileks,
pasrah, nrimo, no mind yang selalu menyertai prosedur Reiki, tubuh dan mental
Anda akan menjadi lebih bersih lebih sehat karena penyakit fisik dan penyakit
psikis menjadi sulit mempengaruhi emosi dan tubuh Anda.
3. Semakin sering Anda mengakses energi alam semesta,
selain tubuh Anda makin bersih, vibrasi energi dan cahaya Reiki akan
meningkatkan Pancaran Energi Roh Anda. Ini ibarat membuat jarum kompas, awalnya
jarum tidak bermagnet, tapi dengan digosok magnet, lama kelamaan jarum ini
menjadi bermagnet juga. Jadi prinsip: “Jika memberi, maka Anda akan menerima”
berlaku di sini.
4. Dari berbagai hasil yang Anda peroleh dengan Reiki,
Anda akan menyadari keterbatasaan diri Anda sebagai manusia sekaligus memahami
Kekuatan Ilahi yang luar biasa dan menakjubkan.
5. Penggunaan Reiki dalam meditasi; Gerak Pribadi, Simbol
pribadi dan Misi Pribadi akan membawa Anda ‘menemukan hal baru’ dan mendapatkan
‘cara tahu baru’ yang akan meningkatkan pengetahuan Anda mengenai: Diri
Pribadi, Roh ataupun berbagai Aspek Ketuhanan.
6. Energi dan cahaya Reiki dapat memanfaatkan berbagai
media yang berfungsi aktif untuk penyimpanan atau penyaluran energi. Media ini
bisa bermacam-macam. Bisa berupa kristal untuk membantu penyembuhan, atau
lotion yang telah diisi energi dan cahaya Reiki untuk menurunkan berat badan
anda.
7. Penyembuhan dengan Reiki dapat melengkapi aspek
penyembuhan metoda pengobatan lainnya, karena energi dan cahaya Reiki bisa
dimasukan keberbagai media pengobatan seperti, obat-obatan, alat kesehatan,
bahan habis pakai atau langsung ke tubuh pasien. Jadi energi dan cahaya Reiki
dapat diaplikasikan pada semua perangkat penyembuhan metoda apapun ataupun
penyakit apapun.
8. Untuk materialisasi, dengan mengafirmasikan dan
memvisualisasikan apa yang Anda inginkan dalam bentuk materi. Namun harus
diingat, materialisasi ini harus menganut realitas yang ada pada diri anda,
tidak mengada-ada. Misalnya, jika Anda menginginkan mempunyai sebuah rumah atau
mobil, sesuaikan keinginan Anda dengan kemampuan yang Anda miliki dan beri
waktu agar afirmasi dan visualisasi Anda dapat bekerja, misalnya dalam jangka
waktu 1 atau 2 tahun. Jika tidak sesuai dengan kondisi Anda, dikhawatirkan
hasilnya akan mempunyai dampak yang buruk atau menimbulkan kerugian bagi sisi
kehidupan Anda yang lainnya.
9. Saat sinkronisasi dengan Reiki Master, hal ini
sesungguhnya manifestasi dari konsep gotong royong dan kepemimpinan. Jadi
metoda Sinkronisasi dan penyatuan Energi dan cahaya Reiki, yang biasa digunakan
untuk penyembuhan massal atau attunement, menggambarkan konsep hidup sempurna
yang diperlukan dalam bermasyarakat dan berbangsa.
10. Dengan makin meningkatnya kemampuan indera batin dan pembersihan Cakra jantung Anda juga penyebutkan nama Tuhan saat afirmasi, Emotional Qutient (Kecerdasan Emosi) dan Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual) Anda otomatis akan meningkat.
PENUTUP
Reiki adalah salah satu bentuk visi transformasi New Age
berpijak dari “transformasi personal” kearah transformasi sosial. Reiki
merupakan salah satu gerakan kesehatan holistik (The Holistik Health Movement)
yang begitu fenomenal dalam skala global di akhir abad ini.
Telah dibahas ilmu Reiki dan moralitas agama dalam tiga
aspek filsafat, yaitu Ontologis (apanya), Epistemologis (Metoda
melaksanakannya) dan Axiologis (Kegiatannya apa). Hasil pembahasan
memperlihatkan keduanya dapat hidup berdampingan secara damai, bahkan dapat
bekerja sama erat karena keduanya bermuara pemberdayaan diri dan kepada
peningkatan kesadaran akan keagungan Ilahi yang lebuh luas, baik secara fisik,
pemikiran dan Roh.